Rabu, 24 September 2014

PAUD bukan SAUD

Diskusi di Grup HE berbasis potensi dan akhlaq hari ini (selasa, 23 September 2014) salah satunya membahas tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bunda Septi mengatakan bahwa PAUD (Pendidikan Usia Dini) bukan SAUD (Sekolah Usia Dini). Mindset kebanyakan kita tentang pendidikan adalah sekolah. Padahal PAUD terbaik adanya di rumah

Ditegaskan oleh Ust. Harry bahwa pada usia dini yaitu 0 sampai 7/8 tahun, anak adalah amanah penuh keluarga. PAUD bukanlah sekolah persiapan untuk masuk SD. Jangan renggut hak anak untuk dekat dengan ibu dan keluarganya di usia dini. Adapun mengenai sosialisasi yang seringkali dijadikan alasan untuk Sekolah di Usia Dini pernah saya ulas dalam tulisan ini.

Konsep pendidikan pada masa ini difokuskan pada bahasa ibu,  agar anak tidak mengalami gagap bahasa dan dapat mengungkapkan gagasan dengan baik. Masa usia dini adalah masa anak untuk bercengkrama dengan bahasa ibu. Mempelajari dan memahami tradisi baik lingkungan sekitar. Menyerap berbagai kearifan lokal yang tentunya diselaraskan dengan akhlaq Islam.

Pada usia dini anak juga belajar untuk memiliki imaji positif tentang Allah-diri-alam, kekuatan fisik/leadership di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan memelihara hewan, merawat tanaman, outing bersama keluarga, serta kegiatan-kegiatan outdoor lainnya. Tadabbur di alam dengan cara belajar bersama alam, sambil memandang keindahan ciptaan Allah, sambil bergerak dan berimajinasi. Kegiatan seperti ini akan jauh lebih berkesan dan efektif untuk sensori-motoriknya.

Berkaca dari kisah masa kecil Nabi Muhammad saw yang tinggal di kampung Bani Sa'diyah. Di tempat itu Rasulullah saw kecil mendapatkan pembelajaran bahasa ibu yang baik. Karena kampung Bani Sa'diyah yang masih asri terkenal dengan tutur bahasa arab mereka yang lembut dan fasih. Di sana Nabi Muhammad saw juga ikut menggembalakan kambing, bermain di alam, naik dan berlarian di bukit-bukit. 

Pada masa usia dini juga merupakan masa pengembangan kemandirian anak yang dimulai dengan kemandirian dalam melayani kebutuhan pribadinya. Ajarkan kemandirian tersebut sejak anak memasuki usia 12 bulan dengan cara melepaskan satu persatu kegiatan "dilayani" oleh orangtua secara bertahap. Sehingga di usia 7 tahun anak mulai bisa melayani kebutuhan pribadinya seperti makan, minum, memakai pakaian, buang air, merapikan kamar, merapikan mainan dan sebagainya.

#repost
#ODOPfor99days
#day16