Jumat, 30 Desember 2016

Koordinator RB Cikutra IIP Bandung

Berbicara tentang peran di komunitas IIP Bandung, sejak masa awal terbentuknya komunitas ini di Bandung, alhamdulillah saya sudah menetapkan diri untuk mengelola sebuah Rumah Belajar (RB). Awalnya, saya mengambil peran sebagai pendamping teh Imar yang mengajukan diri membuat RB di daerah Padasuka. Namun, karena kesibukan teh Imar akhirnya saya mengambil alih peran koordinator dan memindahkan alamat RB dari Padasuka ke Cikutra.

Rumah Belajar di IIP Bandung merupakan tempat belajar bagi para Ibu dan calon Ibu secara offline. Kegiatan perdana RB Cikutra sesuai sumber daya yang ada adalah Workshop Origami. Pemandu workshop ini adalah teh Deris Ristiana yang merupakan salah seorang anggota IIP Bandung dan memiliki keterampilan di bidang tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali. Sempat terhenti beberapa bulan saat teh Deris menemani suaminya ke Jepang. Alhamdulillah sekembalinya dari Jepang, kegiatan ini bisa kembali terlaksana hingga 13 pertemuan. Walau pesertanya seringkali berganti setiap bulannya.

Kegiatan lain yang dilaksanakan di RB Cikutra adalah diskusi offline materi "Bunda Sayang". Kegiatan ini merupakan sharing terbuka yang dipandu para anggota IIP seputar materi-materi yang ada pada kurikulum Bunda Sayang. Alhamdulillah kegiatan ini pun dapat berjalan dengan baik hingga 12 kali pertemuan sesuai dengan isi materu Bunda Sayang.

Selain kegiatan rutin, RB Cikutra juga pernah mengadakan kegiatan-kegiatan insidental. Diantaranya: Edukasi ASI, Edukasi Bank Sampah, serta Program Kajian Ramadhan.

Sesuai dengan value yang ditanamkan di IIP, kegiatan2 yang digulirkan di RB Cikutra mengacu pada prinsip "Inside Out". Setiap kegiatan yang digulirkan tidak hanya sekedar mengikuti "permintaan pasar", tapi memang disesuaikan dengan kebutuhan dari dalam diri kami. Sehingga, kami ikut terlibat aktif belajar di dalamnya dan bukan hanya sekedar menjadi "Event Organizer". Dengan prinsip ini, kami juga berupaya menggunakan sumber daya yang terdekat dan terjangkau oleh kami. Salah satu sumber daya tersebut adalah Madrasah An-Nuur yang hingga kini digunakan sebagai basis kegiatan RB Cikutra. Dengan posisi saya sebagai pengelola Madrasah, kegiatan RB Cikutra menjadi salah satu program unggulan yang kami gulirkan di Madrasah. Dan ini sudah tertuli di NHW 10. Dimana saya menuliskan progran "Madrasah Untuk Semua".

Kepengurusan RB Cikutra awalnya dipegang oleh Saya dan Teh Deris Ristiana. Setelah teh Deris mundur, hadir teh Nuraini yang membantu saya mengelola RB. Kami berbagi tugas sesuai kemampuan kami saat sebuah kegiatan berlangsung. Selama ini kegiatan yang dilakukan di RB Cikutra dibuka secara gratis dan tidak dipungut biaya apa pun. Kencleng yang biasa digilir pada setiap kegiatan, digunakan untuk kepentingan Madrasah An-Nuur secara umum. Saat masih berlangsung orkshop origami, pernah para peserta diminta iuran setiap kali kegiatan. Sehingga, RB Cikutra memiliki sedikit dana. Dan dana tersebut kini sudah habis digunakan untuk operasional kegiatan.

Dengan adanya Kelas Matrikulasi, kegiatan RB Cikutra kini dihentikan sementara.

Merujuk pada NHW 11 Kelas Matrikulasi Koordinator IIP, maka selanjutnya kami (saya dan teh Nuraini) mencoba merancang bentuk kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan kami serta sumber daya yang ada. Karena kegiatan edukasi Ibu dihentikan untuk sementara. Maka, kami mulai melirik rencana kegiatan edukasi untuk anak-anak. Orientasi kami adalah anak usia SD, disesuaikan dengan kebutuhan putri-putri kami. Kegiatan tersebut nantinya ada yang bersifat playdate dan ada yang rutin tergantung apresiasu peserta kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang sudah coba kami data setidaknya untuk satu tahun ke depan, yaitu:

1. Kegiatan menulis
2. Kegiatan menggambar dan mewarnai
3. Kegiatan Cooking Class
4. Aktifitas fisik untuk anak, terdiri dari: olahraga bela diri, renang, dan panahan.

Adapun kegiatan edukasi Ibu akan tetap berlanjut dengan diskusi-diskusi ringan di sela-sela kegiatan anak-anak.

Pembagian tugas yang kami lakukan meliputi, kegiatan koordinasi dan administrasi dipegang oleh saya. Sedangkan kegiatan survey serta berhubungan dengan pihak luar dilakukan oleh teh Nuraini. Untuk kegiatan ini, kami berencana melakukan pungutan. Selain diorientasikan bagi kelancaran kegiatan juga agar kami memiliki dana kas yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

Demikian laporan kegiatan serta rencana yang telah kami diskusikan untuk kegiatan RB Cikutra IIP Bandung, sebagai pemenuhan tugas NHW 11 di Kelas Matrikulasi Koordinator IIP.

#NHW_11
#MatrikulasiKoordinatorIIP

Sabtu, 24 Desember 2016

Madrasah Untuk Semua



Mengajar, berorganisasi, serta mengabdi untuk masyarakat sudah menjadi bagian dari kehidupan saya sejak sebelum menikah. Kegiatan-kegiatan tersebut membuat mata saya berbinar-binar dan mampu menstimulasi saya memunculkan banyak ide. Setelah menikah saya pun dipertemukan dengan pasangan yang juga memiliki passion yang sama. Maka, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri saat menyadari bahwa ternyata kami disatukan dengan visi untuk berdakwah di lingkungan tempat tinggal kami.
Kondisi masyarakat sekitar tempat tinggal kami termasuk masyarakat dengan status social menengah ke bawah. Soliditas antar tetangga masih terbilang baik jika dibandingkan pemukiman di komplek. Namun, arus teknologi informasi yang hinggap dalam kehidupan mereka, cukup menggerus nilai-nilai agama serta budaya yang awalnya cukup dipegang baik oleh mereka. Pergeseran nilai terutama terlihat dari gaya hidup serta sikap mereka. Walau demikian, posisi Masjid dan Madrasah masih mendapat penghormatan walau terkadang hanya di lisannya saja.
Kondisi ini bukan hanya terlihat di lingkungan para tetangga, namun juga pada keluarga besar kami. Kebetulan kami tinggal di tengah-tengah keluarga besar. Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam melaksanakan nilai-nilai agama d tengah masyarakat. Ditambah kami harus bersaing dengan media komunikasi canggih yang kini sudah banyak melenakan masyarakat. Ada televisi serta gadget yang telah mengalihkan perhatian anak-anak hingga orang dewasa akan pentingnya perbaikan diri.
Program “Madrasah Untuk Semua” merupakan program edukasi untuk berbagai lapisan masyarakat agar mulai menjadikan Masjid dan Madrasah sebagai sentral perubahan. Berikut adalah gambaran program yang akan coba digulirkan di tahun depan.
Minat, Hobi, Ketertarikan
Skill, Hard, Soft
Isu Sosial
Masyarakat
Ide Sosial
Mengajar

Berkomunitas

Dakwah, Pendidikan, serta Sosial kemasyarakatan
Educator

Planner

Organizer  
Rendahnya kesadaran beragama di masyarakat

Minimnya minat baca di lingkungan tempat tinggal
Ibu-Ibu
Anak-anak
Madrasah Untuk Semua:
1.     Edukasi Ibu-ibu
2.     Edukasi Anak-anak
3.     Taman Bacaan
4.     Bank Sampah

Kamis, 08 Desember 2016

Misi Hidup dan Produktifitas

Menilik NHW#7, pada kuadran SUKA dan BISA ada tiga aktifitas yang saya masukkan, yaitu Mengajar, berkomunitas serta menulis. Pada NHW#8 kali ini, kami diminta untuk mengambil salah satu aktifitas di kuadran tersebut untuk dijabarkan dalam uraian mengenai Misi Hidup dan Produktifitas. Terkait misi hidup yang pernah dituliskan dalam NHW sebelumnya, yaitu berdakwah untuk keluarga dan lingkungan sekitar. Maka, kuadran aktifitas ini menjadi modal terbesar bagi saya untuk menjadi produktif sesuai misi hidup yang telah dirumuskan sebelumnya.

Saat ini, amanah sebagai pengurus Masjid dan Madrasah masih menjadi tanggungjawab kami. Maka, dari sanalah misi produktifitas ini akan dimulai. Masjid dan Madrasah akan dijadikan sebagai sentral kegiatan edukasi masyarakat yang terbuka tidak hanya untuk Jama’ah yang biasa datang ke Mesjid tapi diharapkan dapat merangkul semua lapisan masyarakat. Fokus kegiatan yang dilakukan untuk tujuan ini adalah edukasi dalam bidang agama, pendidikan serta social kemasyarakatan.

Kegiatan berkomunitas akan menjadi penunjang utama dalam misi ini. Karena dengan keterbatasan ilmu serta waktu yang saya miliki, maka saya perlu merangkul serta berjejaring dengan berbagai kalangan. Selain itu, misi ini akan melibatkan anak-anak dalam prakteknya. Misi ini akan kami beri tajuk “Mesjid Untuk Semua”. Sasaran utamanya adalah masyarakat sekitar Masjid, untuk kemudian meluas secara bertahap.

Lifetime Purpose

Tujuan hidup sesuai dengan misi yang telah dirumuskan adalah menebar manfaat untuk keluarga dan masyarakat sekitar melalui misi dakwah dalam bidang pendidikan serta social kemasyarakatan.

5-10 Tahun mendatang
  1. Aktifnya kegiatan remaja masjid sebagai pilar pembaharu
  2.  Tumbuhnya kecintaan terhadap masjid di lingkungan Masjid An-Nuur mulai dari usia anak hingga dewasa
  3.  Masjid menjadi pusat kegiatan masyarakat terutama yang berbasis pendidikan dan dakwah


Satu Tahun Mendatang
  1. Mengaktifkan kembali Taman Bacaan Masyarakat dengan melibatkan santri Madrasah
  2. Mengaktifkan kembali Bank Sampah melalui komunitas IIP dan jam’iyyah Pemudi Persis

#NHW_8
#Matrikulasi_IIP

Sabtu, 03 Desember 2016

Menelusuri Potensi Diri

Memahami kelebihan dan kekurangan diri merupakan salah satu proses untuk memahami potensi diri kita. Awalnya menuliskan kelebihan dan kekurangan diri adalah satu hal yang sulit bagi kita, terutama karena adanya rasa khawatir termasuk kriteria ujub. Padahal dengan memahami kelebihan dan kekurangan diri, kita akan belajar untuk lebih bersyukur dengan karunia yang telah Allah berikan.

Pemahaman tentang potensi diri selayaknya dipahami melalui pengamatan panjang akan liku kehidupan yang pernah kita alami. Instrumen-instrumen yang dibuat untuk memetakan potensi diri kita hanyalah sebuah alat yang bisa membantu kita menemukan pemahaman tersebut. Namun, instrumen tersebut bukanlah peramal yang bisa mengetahui secara pasti tentang apa dan bagaimana diri kita. Karena seyogyanya hanya kita yang tahu tentang diri kita. Proses pemahaman diri merupakan satu hal positif yang dapat meningkatkan rasa syukur serta mempertebal keimanan kita terhadap Allah. Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka sungguh dia akan mengenal Tuhannya”.

Maka, salah satu langkah awal sebelum kita menjadi pribadi produktif yang mampu memberi makna bagi lingkungan, Matrikulasi IIP mengajak kita untuk mengenali terlebih dahulu potensi yang kita miliki. Salah satu alat yang direkomendasikan untuk membantu kita menemukan pemahaman diri tersebut adalah ST30 (Strength Typologi 30) dari temubakat.com. Saya sendiri sudah dari beberapa bulan yang lalu mengikuti tes melalui temubakat.com serta menerima hasilnya. Namun, kesempatan untuk mempelajari hasil tersebut baru datang setelah adanya tugas ini.

Dari hasil tes tersebut, disebutkan bahwa potensi kekuatan saya ada pada :
  1. Ambassador
  2. Analyst
  3. Caretaker
  4. Educator
  5. Selector
Sedangkan potensi kelemahan ada pada :
  1. Interpreter
  2. Operator
  3. Procedur
Adapun strength cluster ada pada :
  1. Networking 40%
  2. Servicing 20%
  3. Headman 20%
  4. Thinking 20%

Walau tidak semua yang digambarkan oleh ST30, namun setidaknya 80% dari hasil tersebut dirasa cocok dengan apa yang ada pada diri saya. Terutama sat digambarkan bahwa kekuatan tersebesar saya ada pada cluster networking. Karena memang hal yang paling menarik dan saya sukai adalah berjejaring, berkomunitas dan berorganisasi.
Berikut gambaran kuadran aktifitas saya


SUKA
TIDAK SUKA
BISA
Mengajar
Berorganisasi
Menulis
Arisan di RT
TIDAK BISA
Menjahit
Bercocoktanam
Berjualan
Senam