Kamis, 05 Desember 2019

Storytelling Lewat Kartu Berkisah

Semenjak jualan buku dan mainan edukasi, alhamdulillah di rumah punya tambahan amunisi buku dan mainan. Walau penggunaannya masih belum maksimal. Saya masih harus belajar terus membagi waktu.

Ada satu mainan berupa kartu, namanya kartu berkisah. Berisi gambar-gambar karakter, tokoh, tempat, keadaan, dan sebagainya sebagai bahan untuk bercerita. Saya sisihkan satu di rumah untuk amunisi kegiatan anak-anak. saya ingat, Naura biasanya suka bercerita.

Ternyata benar, saat saya keluarkan kartu-kartu tersebut, dia senang sekali. Naura, Ardi, ditemani Lea waktu itu asyik bermain dengan kartu berkisah sampai sore. Awalnya mereka yang akan memilih kartu, lalu saya bercerita dengan menggunakan kartu-kartu tersebut. Selanjutnya, mereka memilih sendiri dan menyampaikan ceritanya sendiri-sendiri.

Cerita yang mereka sampaikan, ada yang merupakan kisah para shahabat, ada pula kisah fiksi karangan mereka sendiri. Pada kegiatan ini, Naura dan Lea menunjukkan kemampuan bercerita yang baik. Naura memiliki kosakata yang jauh lebih banyak, dan cerita yang lebih runut. Sedangkan Lea, walau ceritanya masih belum runut, namun kemampuan menyampaikannya juga baik.

Kamis, 21 November 2019

Menghela Nafas

Alhamdulillah mood untuk nulis di sini datang lagi. Kelelahan menghadapi hari-hari ini membuat saya malas menulis..hihi..

----Naura----

Sejak senin, Naura terlihat lesu dan kelelahan, dia pun beberapa kali mengeluh sakit gigi. Kondisi berdampak besar pada emosinya, beberapa hari ini emsoinya naik turun. Membuat saya harus banyak menghela nafas. Respon saya sudah banyak perubahan. Apa yang saya pelajari di FFB tentang cinta, kasih sayang, ketulusan, dan pengorbanan saya coba hayati terutama dalam menghadapi Naura. Alhamdulillah, hati ini terasa lebih rileks. Sikap saya pun cenderung terkendali. Namun, demikian ada saat saya pun terbawa emosi dan meledak. Alhamdulillah, porsi ledakannya tidak sehebat sebelum-sebelumnya.

Ketenangan hati dan terkontrolnya sikap saya ternyata mulai menunjukkan pengaruhnya pada Naura. Beberapa hari ini, saat emosinya meledak, intensitasnya tidak sehebat kemarin-kemarin. Jika sebelumnya, Naura bisa menangis berteriak-teriak hingga satu-dua jam. Kini, kondisi menangis dan berteriaknya paling hanya 5 menit. Dia pun terlihat lebih mudah memaafkan dan melupakan kejadian yang membuatnya meledak. Tidak seperti sebelumnya, dimana biasanya klo sudah tantrum, dia akan mengurung diri dan mogok bicara sampai dua hari.

Terasa sekali, bahwa perubahan itu memang harus dimulai dari diri kita sendiri. Semoga Allah istiqomahkan hati ini. Aamiin

Dua hari yang lalu, saya ajak Naura membuat blog agar dia belajar mendokumentasikan kegiatannya. Dia terlihat senang, walau mood untuk mengisinya masih naik turun, Bagi yang ingin melihat blognya bisa klik di sini.

----Ardi----

Hari senin kemarin adalah hari spesial untuk Ardi, karena dia memulai trial panjat dinding di vertical rescue, jalan pahlawan. Antusiasme sangat kentara dalam wajah Ardi, sepulang dari sana dia banyak bercerita tentang pengalamannya. Semoga ini menjadi awal yang baik baginya


Minggu, 17 November 2019

Minggu Yang Seru



Alhamdulillah, hari ini kembali berkesempatan menuliskan aktiftas anak-anak. Di hari ini, seharusnya Naura mengikuti jadwal mentoring di PAS Salman ITB. Namun, sejak shubuh dia terlihat enggan, mengeluh pusing, tidur lagi setelah shalat shubuh, bahkan merengek saat dibangunkan. Maka, kami pun mengijinkan Naura bolos mentoring. 'Kerewelan" Naura berlanjut hingga siang, berawal dari bentrok dengan Ardi.

Pada bentrokan terakhir dengan Ardi, saya berusaha memeluk Naura dan meminta Bani membantu mengamankan Ardi. Sehingga kesan kalau saya membela Ardi tidak tampak (karena memang tidak). Namun, kejadian pagi ini karena saya sedang menggendong ziyad dan tak ada siapa-siapa lagi, maka yang pertama kali saya lakukan adalah mengamankan Ardi. Sikap ini membuat Naura ngamuk. Dia yang selalu merasa kalau saya lebih sayang Ardi terlihat marah. Saya berusaha memeluknya, namun dia berontak bahkan berteriak. Akhirnya saya memilih meninggalkannya.

Kemarahan Naura terus berlanjut hingga siang. Rencana berkegiatan bersama sebagai pengganti mentoring hari ini akhirnya batal. Tadinya saya mengajak Naura membuat blog untuk penyimpanan catatan-catatan, foto serta video yang direkamnya melalu HP bekas saya. Karena marah, Naura memilih main seharian di Madrasah. Menjelang sore, kemarahnnya sudah mulai mereda. Naura sudah mau pulang dan makan. Namun, setelah ashar insiden rebutan dengan Ardi kembali terjadi.

Saat itu yang menghadapinya adalah Ayah dan Bani. Sehingga mereka lebih mendahulukan mengambil Ardi. Maka, kemarahan itu muncul lagi. Naura berteriak dan marah-marah hingga menjelang tidur. Sungguh hari minggu yang seru (hiks). walau begitu, hari ini saya belajar untuk tawakkal, tetap berusaha membersihkan hati dari amarah, memaafkan Naura, dan tetap berharap bahwa semua ini akan ada akhirnya. Allah telah menuliskan skenario ini untuk kami agar kami bisa belajar. Aamiin.

----Ardi----

Siang ini, saat main starfall Ardi kembali mengerjakan soal hitungan robot. Pemahamannya meningkat, kini dia bisa mengerjakan sendiri operasi hitungan sederhana dalam game ini.
Bada Maghrib, Ayah mengajak Ardi membaca IQRA, belum selesai bersama ayah, dia meminta ditemani saya. Beberapa hari kemarin, bacaan Ardi di Iqra 2 terbata-bata. Namun, hari ini Ardi menunjukkan kemajuan yang baik. Dia sudah sering tidak tertukar antara "ba", "ta", 'na", dan "ya" yang bersambung. Ardi pun pergi tidur tanpa rewel dan drama. Alhamdulillah.

---Ziyad---

Kemampuan berjalan Ziyad semakin baik, dia kini terlihat cekatan naik ke atas tangga, bangku, serta benda tinggi yang bisa dijangkaunya. Yang baru pada Ziyad hari ini, beberapa kali dia mengambil kertas, lalu naik ke tangga. Dari atas tangga dia lemparkan kertas tersebut sambil berteriak. Setelah itu dia kembali ke bawah untuk mengambil lagi kertasnya dan kembali naik untuk melakukan hal yang sama secara berulang. Sangat mengkhawatirkan, karena dengan porsi tubuhnya yang masih mungil. maka, menjadi aktifitas saya mengikuti setiap gerakannya. Sehingga hari minggu ini benar-benar menjadi minggu yang seru...hee..

Sabtu, 16 November 2019

Jumat-Sabtu, 15-16 Nopember 2019

Alhamdulillah, akhirnya semangat untuk kembali mengisi blog ini datang juga. setelah sekian lama ditinggal, saatnya kini untuk kembali mengisi demi tersimpannya file kegiatan anak-anak dengan baik. Kali ini, blog akan lebih banyak diisi dengan catatan keseharian anak-anak. Terinspirasi dari teman-teman sesama ummahat yang beberapa bulan terakhir ini belajar bersama mempraktekkan PANDU 45. Kegiatan belajar bersama ini dipandu teh Dita Wulandari sebagai murid langsung dari Abah Rama sang founder Talent Mapping, juga Ibu Septi sebagai penggagas PANDU 45.

Catatan perdana ini akan dimulai dengan menceritakan kegiatan anak-anak dalam dua hari ini. Karena niat untuk menulis di blog sudah ada sejak kemarin. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatannya hari ini..hee...

--- Naura ---

Alhamdulillah, dua hari ini Naura terhindar dari tantrum dan marah berkepanjangan. Padahal benih-benih itu beberapa kali muncul dalam beberapa adegan. Sejak dua hari yang lalu, saya bertekad akan berusaha menurunkan tempo "tuntutan" padanya. Berusaha mengikuti alurnya, dan yang paling penting MENGALAH, demi terciptanya "kerukunan dan ketertiban" bersama Naura. Tekad ini mampu mengingatkan saya manakal benih-benih tantrum itu muncul. Semoga Allah mengistiqomahkan hati ini. Aamiin.

Hari Jumat kemarin, alhamdulillah secara spontan Naura teringat akan keinginannya mewawancarai dua orang yang dianggapnya sukses. yaitu Wa Ajid dan Pak RW. Pagi itu, dia membawa catatannya dan mencari Wa Ajid. Sayang yang bersangkutan sedang ngojek. Namun, Naura betemu pak RW yang kebetulan sedang meninjau pembuatan gorong-gorong di depan warung Wa Apud. Naura pun menggunakan kesempatan ini untuk mewawancara pak RW.

Mengawali wawancara, Naura masih terlihat malu dan enggan. Maka saya membantunya memulai pertanyaan tentang dimana dulu pak RW bersekolah. Akhirnya mengalirlah cerita Pak RW yang kemudian ditulis Naura dalam catatannya. Namun, karena Naura belum bisa cepat mencatat akhirnya pak RW bercerita sambil terputus-putus menunggu sang pencatat selesai ...hihi..

Kegiatan Naura hari Jumat berlanjut dengan menggambar dibantu video tutorial yang didonlot dari Yutub. kegiatan ini melanjutkan aktifitasnya di Hari Kamis. Kemudian dia main bersama anak-anak kecil sampai sore. Bada ashar Naura pulang dan mempersiapkan diri untuk Ngaji. Sebelum berangkat ngaji, saat jam menunjukkan pukul setengah 6, dia baru teringat punya PR Tajwid. Saat itu saya menawarkan bantuan, namun alhamdulillah dia bisa menyelesaikan sendiri PRnya tanpa terlambat pergi mengaji.

di Hari Sabtu, Naura mengajak Lea membungkus kado untuk bayinya teh Indah yang pagi itu baru pulang dari Klinik. Terlihat dominasi Naura saat menentukan kertas kado, bentuk dan cara membungkusnya. Namun, Lea pun terlihat enjoy dan siap mengikuti semua instruksi Naura. Bada dzuhur, dia minta izin bermain tenda di Madrasah. Saat itu banyak anak laki-laki yang juga ikut bermain. Madrasah kini menjadi tempat eksplorasi Naura. Hampir setiap hari dia membawa teman-teman kecilnya bermain di sana. berbagai permainan mereka mainkan, yang paling sering anyang-anyangan. Alahmdulillah amanat saya untuk kembali merapihkan Madrasah setelah selesai bermain selalu dipenuhinya.

---Ardi---

Dua hari ini Ardi masih seperti biasa selalu rewel minta dibelikan mainan. Alhamdulillah sesuai kesepakatan, kami bisa mengajaknya bertahan menunggu hingga hari Selasa. Walau terjadi drama dalam proses menahan diri tersebut. dua hari ini, Ardi terlihat lebih pandai bermain bersama teman sebayanya. Dia mulai bisa bertahan lama, bahkan hingga satu jam bermain bersama teman sebayanya tanpa ada adegan rebutan. 

Dia pun mulai mau menjadwalkan membaca IQRO di rumah, apalagi sejak dengan bangga dia mengatakan bahwa di Ngajinya, dia kini sudah masuk IQRA 2. Kemampuannya menyusun Lego menjadi bentuk mainan juga semakin baik. Kini, dia mulai bisa memodifikasi bentuk-bentuk mainan dari Lego walau dasarnya masih meniru bentuk yang pernah dibuat.

--- Ziyad---

Dua hari ini, Ziyad masih mengalami batuk pilek. Makan pun masih moody. Pagi ada yang masuk, tapi kadang siang tidak mau. Kini, Ziyad sudah bertambah kemampuan memahami bahasa. Dia tahu, kalau saya memanggil kaka Naura dan meminta Naura menemani Ziyad, dia pasti langsung menghindari Naura dan nempek di saya karena takut ditinggal. Ziayd mulai bisa menggelengkan kepala mengungkapkan ketidaksetujuannya atas apa yang saya katakan. Terutama jika saya minta izin untuk Sholat atau mandi/ke WC. Karena dia tahu, kalau dia akan ditinggal bersama kakanya.

Kemampuan Ziyad berjalan semakin baik, kontrol terhadap tubuhnya sudah semakin bagus. Dia sudah bisa berlari di turunan tanpa terjatuh. Menaiki pagar gerbang, naik ke atas meja, jojodog, serta tempat beras.

Perkembangan kemampuan Ziyad membuat saya semakin merasa lelah setiap hari...haha... Dan encok emak2 mulai sering kambuh. Semoga Allah balas semua lelah dan sakit ini dengan surganya. Aamiin.

#keseharian #Ziyad #Ardi #Naura

Kamis, 20 April 2017

Gaya Belajar Anak #1

Memasuki materi keempat perkuliahan Bunda Sayang, kami ditantang untuk mengamati setiap pola belajar anak-anak. Hal ini terutama dimaksudkan agar kami, para orangtua dapat memahami modalitas belajar mana yang lebih dominan pada anak-anak. Karena dengan memahami modalitas tersebut, akan memudahkan orangtua dalam memfasilitasi kegiatan belajar anak-anak.

Hari pertama tantangan
Hari ini di Homeschooling Bina Ceria, berencana melakukan proyek pembuatan bolu kukus. Ide ini muncul pertama kali dari Ira yang mendapati resep bolu kukus dari buku ceritanya. Sebenarnya membuat bolu selama ini selalu kami skip, karena keterbatasan alat-alat yang kami miliki. Kami belum memiliki mixer dan oven sebagai alat utama dalam pembuatan bolu. Namun, rasa optimis Ira akan rencana ini membuat kami ikut semangat mewujudkannya.

Ira pun bertindak sebagai pimpinan proyek kali ini. Sejak pagi kami ajak anak-anak untuk mendata alat dan bahan yang diperlukan, serta bekerjasama menyiapkannya. Kali ini Ira berinisiatif mengambil lebih banyak peran, semangatnya untuk mempraktekkan temuannya, membuat kemandiriannya dalam proyek kali ini sangat kentara. Naura, Ardi, bahkan Ummi sekalipun hanya ditempatkan sebagai pemeran pembantu. Mulai dari belanja bahan, pembuatan adonan hingga pengukusan. Kami -saya dan adik2nya- hanya membantu sesuai dengan instruksi Ira.

Sependek yang saya amati, pola belajar Ira yang tampak dalam kegiatan ini cenderung visual, dia mencoba memahami apa yang dibacanya, kemudian berusaha memvisualisasikan imaji bacaannya melalui praktek. Semua tahapan praktek pembuatan bolu dilakukannya berdasarkan apa yang dia baca. Ira memang seorang pembaca yang tekun.

Sedangkan Naura, pada kegiatan ini menunjukkan pola kinestetik. Untuk memahami cara kerja barang baru serta mengetahui nama sebuah bahan, harus selalu melalui sentuhan dan gerakan. Seperti saat melihat mixer, dia belum paham cara kerjanya sebelum dia mencoba sendiri. Demikian pula Ardi yang baru berusia 18 bulan, semua harus dicobanya dan dirasakan dengan indranya, baru dia memahami. Seperti istilah panas, dia paham tentang panas setelah dia mencoba dan menyentuh barang yang panas.

Itulah sekelumit pengamatan belajar anak-anak hari ini.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Jumat, 07 April 2017

My Family My Team #10

Lanjutan Proyek Ramadhan

Setelah terhenti hampir seminggu, alhamdulillah hari ini anak-anak siap kembali melanjutkan proyek menyambut Ramadhan. Lemahnya konsistensi kami dalam menjaga komunikasi produktif tampak sekali dalam pelaksanaan proyek keluarga ini. Sehingga, anak-anak merasa kurang termotivasi untuk melanjutkan proyek yang sudah mereka rencanakan. Alahamdulillah dengan penemuan ide baru untuk proyek menghias kaca depan, anak-anak hari ini kembali bersemangat melanjutkan proyek.

Hari ini anak-anak bersama saya membuat hiasan kaca depan rumah yang bertuliskan Marhaban Ramadhan. Hal ini ditujukan sebagai pengingat agar kami mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadhan. Ira dan Ummi lebih banyak terlibat aktif dalam pembuatan karya ini. Sedangkan Naura, lebih banyak memilih peran menemani Ardi bermain. Alhamdulillah rancangan hari ini selesai dengan baik. Tinggal menyelesaikan rancangan lain yang belum tuntas.

My Famiy My Team #8 #9

Proyek Walimah Seru

Sabtu-Ahad, 1-2 April kemarin merupakan akhir minggu yang cukup sibuk. Ada acara walimah nikah di dua keluarga sekaligus, di keluarga Suci dari pihak suami dan di keluarga Jamika dari pihak saya. Belum lagi, di hari Ahad, ayah ada acara di kantornya, padahal beliau dipercaya menjadi salah satu panitia di Walimah keluarga Suci. Akhirnya, sejak hari sabtu kami pun berbagi tugas. Agar anak-anak dapat lebih memaknai kegiatan ini, maka kami mengajak mereka menyusunnya menjadi sebuah proyek. Kebetulan, Bani juga sedang menjalani libur dari Pesantrennya. Maka, kami namai proyek ini sebagai "Proyek Walimah Seru".

Karena ayah yang harus menjalani tugas kantor sejak malam ahad, maka kami membagi anak-anak menjadi dua. Ira dan Naura akan menjalani proyek ini bersama keluarga Jamika. Sedangkan Umi, Bani dan Ardi menjalani proyek ini bersama keluarga Suci. Berikut rincian proyeknya

Proyek Walimah Seru

Tujuan
1. Membantu dua keluarga yang melaksanakan walimah 'ursy agar lancar dan barokah
2. Berperan sesuai kemampuan dan mendapatlan ilmu dari peran tersebut
3. Agar setiap kegiatan terasa seru

Organisasi
Pimpinan : Ayah
Asisten : Ummi
Anggota : Bani, Ira, Naura, Ardi

Pembagian Tugas
Ayah:
Membantu persiapan acara dan tempat di walimah mang iman, dan menentukan tugas masing-masing anggota
Ummi:
Membantu memastikan semua terlaksana dengan baik terutama saat ayah tidak ada
Bani:
Membantu teknis di walimah mang iman sebagai pembaca al-Qur'an
Ira dan Naura:
Membantu di walimah wa Evi sebagai pengasuh dan menggembirakan anak kecil
Ardi:
Tertib dan ceria mengikuti acara walimah

Waktu Pengerjaan:
Sabtu-Ahad, 1-2 April 2017

alhamdulillah proyek berjalan dengan lancar. Semua pihak mengerjakan tugasnya dengan baik, walau ada laporan sempat terjadi "bentrokan" antara Ira dan Naura karena berebut perhatian Aki. Sayangnya, belum sempat dilakukan evaluasi terhadap proyek ini. Padahal saya berharap, anak-anak dapat memaknai dan belajar hal baru dari kegiatan ini.