Senin, 25 April 2016

Belajar Dengan Flashcard

Apa itu Flashcard?
Flashcard atau disebut juga education card adalah kartu-kartu bergambar yang disertai kata-kata, atau bisa juga kartu-kartu yang hanya berisi kata-kata saja tanpa gambar. Flashcard biasa digunakan sebagai alat bantu belajar bagi anak-anak.

Sejarah Flashcard
Flashcard pertama kali diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Glenn Doman lulus dari Universitas Pennsylvania tahun 1940 jurusan physical therapy. Pada awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca (maupun matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan metode ini ternyata anak-anak tersebut bahkan menunjukkan kemampuan lebih dibandingkan anak-anak normal. Glenn Doman bersama putrinya Jannet Doman akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para balita untuk mencerdaskan otak sejak dini.

Tujuan Flashcard
Flashcard adalah kartu belajar yang efektif untuk membantu anak belajar mengingat dan menghafal. Kegiatan mengingat dan menghafal adalah kegiatan yang mengaktifkan otak kiri, dengan metode flashcard diharapkan agar aktivasi otak kanan pun dapat tercapai.

Penggunaan Flashcard
  1. Repetition. Mengucapkan dan mengulangi huruf atau kata pada flashcard dengan lantang dan jelas, tidak terlalu lembut. Dan lebih baik lagi bila susunan kartu yang guru kenalkan benar-benar diingat atau dibagian  belakang kartu bisa diberi nomor sehingga pengulangannya sempurna, tidak acak. Maksud repetition adalah, misalnya hari ini mengenalkan “grapes – banana – peas – apple” maka next session yang di ulang juga susunanannya diusahakan sama yaitu “grapes – banana – peas – apple” dan seterusnya. Setelah lebih dari 3 hari, untuk anak yg sudah bisa bicara ujung-ujung belakang kata, tanya ke mereka, ini apa ya? Dan setelah sudah “khatam” baru boleh diacak.
  2. Gunakan target. Jangan kenalkan macam flashcard secara bersamaan. Contoh: 1 minggu kenalkan dan tamatkan seri kartu A, minggu depan tamat kartu B dan selanjutnya. Siapkan waktu 20-40 menit per sesi.
  3. Menciptakan suasana bermain namun serius dan tetap harus menyenangkan.
  4. mematikan televisi, silent hp, bila perlu tutup pintu kelas saat kegiatan ini dilakukan, supaya anak fokus.
  5. Melihat kesiapan anak untuk belajar. Apakah mereka siap untuk belajar atau tidak. Bila anak rewel, mengantuk, lapar, maka sesi belajar akan sangat tidak menyenangkan.

Yang terpenting dalam penggunaan flashcard adalah ciptakan suasana bermain dan menyenangkan. Sikap mental bermain akan mengendurkan ekspektasi orangtua kepada anak. Ekspektasi itu adalah harapan orangtua agar anak segera berprestasi dan menguasai sebuah keterampilan tertentu setelah melakukan kegiatan. Ekspektasi semacam ini yang akan menjadi pengurang besar bagi aspek fun (kesenangan) dalam belajar. Sehingga orangtua cenderung tidak sabar dan memaksakan kepada anak.

#ODOPfor99days
#day71

Tidak ada komentar:

Posting Komentar