Apa
itu Flashcard?
Flashcard atau disebut juga education
card adalah kartu-kartu bergambar yang disertai kata-kata, atau bisa juga
kartu-kartu yang hanya berisi kata-kata saja tanpa gambar. Flashcard biasa digunakan
sebagai alat bantu belajar bagi anak-anak.
Sejarah
Flashcard
Flashcard pertama kali diperkenalkan
oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Glenn Doman lulus dari
Universitas Pennsylvania tahun 1940 jurusan physical therapy. Pada awalnya
metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca (maupun
matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan metode
ini ternyata anak-anak tersebut bahkan menunjukkan kemampuan lebih
dibandingkan anak-anak normal. Glenn Doman bersama putrinya Jannet Doman
akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para balita untuk mencerdaskan
otak sejak dini.
Tujuan
Flashcard
Flashcard adalah kartu belajar yang
efektif untuk membantu anak belajar mengingat dan menghafal. Kegiatan mengingat
dan menghafal adalah kegiatan yang mengaktifkan otak kiri, dengan metode
flashcard diharapkan agar aktivasi otak kanan pun dapat tercapai.
Penggunaan
Flashcard
- Repetition. Mengucapkan dan mengulangi huruf atau kata pada flashcard dengan
lantang dan jelas, tidak terlalu lembut. Dan lebih baik lagi bila susunan
kartu yang guru kenalkan benar-benar diingat atau dibagian belakang
kartu bisa diberi nomor sehingga pengulangannya sempurna, tidak acak.
Maksud repetition adalah, misalnya hari ini mengenalkan “grapes
– banana – peas – apple” maka next session yang di ulang juga
susunanannya diusahakan sama yaitu “grapes – banana – peas – apple”
dan seterusnya. Setelah lebih dari 3 hari, untuk anak yg sudah bisa bicara
ujung-ujung belakang kata, tanya ke mereka, ini apa ya? Dan setelah sudah
“khatam” baru boleh diacak.
- Gunakan target. Jangan kenalkan macam flashcard secara
bersamaan. Contoh: 1 minggu kenalkan dan tamatkan seri kartu A, minggu
depan tamat kartu B dan selanjutnya. Siapkan waktu 20-40 menit per sesi.
- Menciptakan suasana bermain namun serius dan tetap harus menyenangkan.
- mematikan televisi, silent hp, bila perlu tutup pintu kelas
saat kegiatan ini dilakukan, supaya anak fokus.
- Melihat kesiapan anak untuk belajar. Apakah mereka siap untuk belajar
atau tidak. Bila anak rewel, mengantuk, lapar, maka sesi belajar akan
sangat tidak menyenangkan.
Yang terpenting dalam penggunaan flashcard adalah ciptakan suasana bermain
dan menyenangkan. Sikap mental bermain akan mengendurkan ekspektasi orangtua
kepada anak. Ekspektasi itu adalah harapan orangtua agar anak segera
berprestasi dan menguasai sebuah keterampilan tertentu setelah melakukan
kegiatan. Ekspektasi semacam ini yang akan menjadi pengurang besar bagi aspek
fun (kesenangan) dalam belajar. Sehingga orangtua cenderung tidak sabar dan
memaksakan kepada anak.
#ODOPfor99days
#day71
Tidak ada komentar:
Posting Komentar