Selasa, 05 April 2016

Manajemen Gizi Keluarga Jelang Ramadhan

Tulisan ini merupakan sedikit cuplikan dari materi "Manajemen Gizi Keluarga Jelang Ramadhan" yang disampaikan sahabat ODOP, Nurlienda Hasanah dalam sebuah diskusi publik bertajuk judul yang sama. Diskusi tersebut telah dilaksanakan pada hari ahad, 27 Maret 2016 yang lalu di Mesjid An-Nuur. Kegiatan ini merupakan acara penyerta Musyawarah Cabang IX Pemudi Persis Cibeunying Kidul. Mengundang ibu-ibu sekitar serta muslimah secara umumnya, kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis serta Bazaar Amal. Peserta kegiatan cukup banyak mencapai 100 orang ibu-ibu.

Materi ini diawali dengan penjelasan tentang gizi secara umum. Lienda -panggilan akrab Nurlienda- menjelaskan bahwa "Gizi" berasal dari bahasa arab, yaitu "Gidza" yang berarti "makanan". Menurut dialek Mesir "Gidza" dibaca ""Gidzi". Gizi sendiri adalah proses menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Selanjutnya Lienda menegaskan kembali 4 Pilar Gizi Seimbang, yaitu:

1. Mengkonsumsi makanan yang beragam
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktifitas fisik
4. Pertahankan berat badan normal

Lienda pun mengingatkan 10 pesan gizi seimbang, yang terlihat dalam gambar berikut ini


Mengutip QS Abasa ayat 4, yang artinya "Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya", Lienda mengajak semua peserta untuk mengevaluasi pola gizi seimbang di keluarga sebagai bagian dari upaya kita mengamalkan ayat tersebut. Karena ternyata, cara atau pola makan yang salah adalah penyebab utama kanker usus besar, darah tinggi, kencing manis, stroke, asam urat, dan berbagai penyakit lainnya. Dengan kita menjaga pola makan, kita telah berupaya mengamalkan salah satu ajaran Islam dan bonusnya kesehatan kita lebih terjaga.

Selanjutnya Lienda menampilkan gambar makanan favorit keluarga kebanyakan. Dan gambar itu mengundang senyum para ibu-ibu. Tidak sedikit yang tertawa malu membenarkan apa yang dikatakan gambar tersebut.


Materi berlanjut pada Pengaturan Jelang Shaum. Menurut Lienda, saat shaum sebenarnya kita tidak mengurangi makan, hanya merubah waktu makan kita. Sarapan yang biasa dilakukan pagi hari berubah menjadi Sahur yang dilakukan dini hari. Makan Siang yang biasa dilakukan tengah hari berubah menjadi Ifthar yang dilakukan saat bedug maghrib. Dan Makan Malam yang biasa dilakukan pada petang hari berubah menjadi malam hari.

3 hal penting dalam manajemen menu saat Ramadhan adalah: aplikasi, bumbu dasar, serta menyusun menu. Mengenai penyusunan menu setidaknya ada 5 prinsip yang harus diperhatikan :

1. Halal dan baik (sesuai QS al-Baqarah ayat 168)
2. Bergizi
3. Beranekaragam
4. Seimbang sesuai kebutuhan
5. Aman

Dalam menyusun menu alangkah baiknya jika kita memiliki master menu yang merupakan panduan dalam menyusun menu dengan pola yang bisa disesuaikan, apakah berganti setiap 5, 7, 10, atau bahkan 30 hari. Master menu terdiri atas, makanan pokok, lauk nabati/hewani, buah, dan sayur. Hal penting selanjutnya adalah bumbu dasar. Ini merupaka senjata ampuh di dapur kita dalam menyusun menu. Mengenai bumbu dasar ini, saya punya pengalaman sendiri yang akan coba saya tuangkan dalam tulisan berbeda.

Ada dua waktu makan yang utama saat Ramadhan, yaitu saat sahur dan berbuka. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat sahur adalah :

1. Pilih makanan yang berkarbohidrat kompleks
2. Mengandung protein
3. Konsumsi sayur dan buah agar kebutuhan serat 25-30gram/hari dapat terpenuhi
4. Minumlah yang banyak. Usahakan kebutuhan 8 gelas per hari dapat terpenuhi saat sahur dan berbuka
5. Hindari makanan yang mengandung natrium tinggi

Adapaun saat berbuka, yang harus diperhatikan adalah

1. Jangan pilih asal manis, usahakan makanan dengan pemanis alami bukan pemanis buatan. Lebih disarankan buah-buahan yang manis, terutama kurma.
2. Gunakan pola makan seperti saat sahur dengan porsi secukupnya dan tidak berlebih
3. Jangan terlalu banyak yang mengandung lemak/gorengan
4. Minum yang cukup

Lienda juga memberikan tips untuk ibu-ibu hamil dan menyusui saat shaum yang terlihat dalam gambar berikut ini,


Di akhir sesi Lienda menyampaikan sebuah quote,

"Ramadhan bukan hanya untuk mengubah kebiasaan makan, tapi mengubah diri kita menjadi lebih baik"

#ODOPfor99days
#day61




1 komentar:

  1. Teh Insania.. Haturnuhun sudah membuat cuplikan materinya :)
    Semoga bermanfaat dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari ya...

    BalasHapus