Melatih kemandirian anak merupakan salah satu materi di program "Bunda Sayang" Institut Ibu Profesional (IIP). Dalam penyampaian materi Ibu Septi menyatakan bahwa anak pada dasarnya sudah bisa dilatih makan sendiri sejak usia 1 tahun. Setelah itu, ibu harus membiasakan anak mandiri dengan membiarkan anak menentukan waktu serta jenis makanannya sendiri.
Hal ini merupakan PR besar bagi saya. Terutama pada kedua anak saya yang kecil, Ira (6th) dan Naura (3th). Setelah saya renungkan, kebiasaan saya menyuapi anak-anak, memang lebih banyak disebabkan keengganan saya mengambil resiko. Seperti bercecerannya makanan di lantai, serta tidak habisnya jatah makan anak-anak, sehingga khawatir mereka tidak kenyang. Namun, saya pun menyadari latihan kemandirian terutama makan merupakan latihan dasar bagi keterampilan hidup anak (life skill). Untuk itu maka saya pun bertekad agar anak-anak bisa makan sendiri.
Pada Naura, sebenarnya tidak terlalu banyak kendala. Namun, karena ada banyak kesulitan untuk mengkompromikan aturan tersebut pada Ira kakaknya. Maka saya pun mendahulukan Ira untuk dilatih makan sendiri.
Karakter Ira yang mudah merasa bad mood (bete), cukup menuntut saya untuk sangat bersabar menghadapi tantangan ini. Awalnya Ira menolak keras, bahkan dia mengancam tidak mau makan kalau tidak disuapi. Maka, rayuan pun mulai saya keluarkan. saya berusaha untuk tetap realistis dan tidak gombal dalam merayunya. Saya belum tahu pasti efekfnya, namun berangsur berkat rayuan itu Ira mau makan sendiri.
Tantangan selanjutnya, porsi makannya yang berkurang cukup drastis. Karena biasanya jika disuapi dia bisa makan sambil bermain, bahkan lari-lari, sehingga dia makan dengan lahap. Maka pada saat makan sendiri, dia harus duduk diam untuk makan. Dan hal itu membuatnya kehilangan selera makan. Mau tidak mau hal ini cukup mengganggu pikiran saya. Apalagi dengan seringnya dia mengeluh sakit perut karena asupan makanan yag tidak stabil.
Atau sering juga Ira merengek ingin ditemani makannya serta rengekan-rengekan lain yang cukup mmebuat saya tergoda untuk menyuapinya. Namun, saya berusaha untuk kuat menghadapi tantangan ini. Saya yakin hal ini adalah efek sementara untuk kemudian saya mendapatkan efek yang lebih manfaat yaitu kemandiriannya.
Hingga saat ini, walau pola makannya belum stabil karena perubahan kebiasaan tersebut. Namun, saya yakin Ira bisa menjadi anak madiri ydan bisa menemukan pola makannya sendiri. Aamiin.
#ODOPfor99days
#day80
#repost
Hal ini merupakan PR besar bagi saya. Terutama pada kedua anak saya yang kecil, Ira (6th) dan Naura (3th). Setelah saya renungkan, kebiasaan saya menyuapi anak-anak, memang lebih banyak disebabkan keengganan saya mengambil resiko. Seperti bercecerannya makanan di lantai, serta tidak habisnya jatah makan anak-anak, sehingga khawatir mereka tidak kenyang. Namun, saya pun menyadari latihan kemandirian terutama makan merupakan latihan dasar bagi keterampilan hidup anak (life skill). Untuk itu maka saya pun bertekad agar anak-anak bisa makan sendiri.
Pada Naura, sebenarnya tidak terlalu banyak kendala. Namun, karena ada banyak kesulitan untuk mengkompromikan aturan tersebut pada Ira kakaknya. Maka saya pun mendahulukan Ira untuk dilatih makan sendiri.
Karakter Ira yang mudah merasa bad mood (bete), cukup menuntut saya untuk sangat bersabar menghadapi tantangan ini. Awalnya Ira menolak keras, bahkan dia mengancam tidak mau makan kalau tidak disuapi. Maka, rayuan pun mulai saya keluarkan. saya berusaha untuk tetap realistis dan tidak gombal dalam merayunya. Saya belum tahu pasti efekfnya, namun berangsur berkat rayuan itu Ira mau makan sendiri.
Tantangan selanjutnya, porsi makannya yang berkurang cukup drastis. Karena biasanya jika disuapi dia bisa makan sambil bermain, bahkan lari-lari, sehingga dia makan dengan lahap. Maka pada saat makan sendiri, dia harus duduk diam untuk makan. Dan hal itu membuatnya kehilangan selera makan. Mau tidak mau hal ini cukup mengganggu pikiran saya. Apalagi dengan seringnya dia mengeluh sakit perut karena asupan makanan yag tidak stabil.
Atau sering juga Ira merengek ingin ditemani makannya serta rengekan-rengekan lain yang cukup mmebuat saya tergoda untuk menyuapinya. Namun, saya berusaha untuk kuat menghadapi tantangan ini. Saya yakin hal ini adalah efek sementara untuk kemudian saya mendapatkan efek yang lebih manfaat yaitu kemandiriannya.
Hingga saat ini, walau pola makannya belum stabil karena perubahan kebiasaan tersebut. Namun, saya yakin Ira bisa menjadi anak madiri ydan bisa menemukan pola makannya sendiri. Aamiin.
#ODOPfor99days
#day80
#repost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar