Beberapa minggu ini notif FB saya dipenuhi dengan pemberitahuan komentar di grup #ODOPfor99days. Notif ini terasa sangat mengganggu, terutama karena saya sendiri belum bisa setor tulisan kembali. Padahal kini sudah memasuki hari ke-99..huaahuaa... Sedih sekali karena tidak bisa memenuhi target untuk bisa menyetor satu tulisan setiap hari. Dan kondisi ini tidak hanya dialami saya sendiri. Ternyata banyak juga para ODOPers yang tidak bisa memenuhi target tersebut.
Ketua Kelas memang memberlakukan SP (semester pendek) agar mereka yang masih punya banyak hutang bisa menyusul ketertinggalannya. Bagi saya sendiri ini merupakan angin segar walau kekecewaan masih tersimpan di hati, karena tidak bisa konsisten mengikuti aturan yang telah ditetapkan sejak awal.
Saat membuka kelas ini, Ketua Kelas menyatakan bahwa latihan 99 hari ke depan adalah latihan konsistensi. Pada 33 hari pertama kita akan berlatih untuk menuangkan ide, memecahkan kebekuan, dan melenturkan otot-otot menulis. Pada 33 hari kedua, saat otot menulis mulai lentur, maka kita akan menemukan kenyamanan dalam menulis. Pada 33 hari terakhir, kita akan merasakan bahwa menulis sudah menjadi bagian dari diri kita. Sehingga menulis terasa mudah dan tidak lagi sulit.
99 hari adalah jangka waktu yang biasanya digunakan untuk membiasakan satu kebiasaan. Saat kita mampu menempuh 99 hari tanpa putus melakukan suatu kebiasaan. Maka, seyogyanya kebiasaan itu akan melekat dan menyatu dalam diri kita.
Itulah harapan-harapan yang ditabur saat grup ini pertama kali dibuat. Walau pada kenyataannya banyak yang tidak sesuai dengan harapan tersebut. Setidaknya saya merasakan banyak manfaat dari grup ini, yaitu :
1. Belajar Tuntas
Walau tertatih-tatih, tapi melalui grup ini saya diajak untuk menuntaskan semua tugas dengan berbagai cara yang memungkinkan. Hal ini yang belakangan tidak dapat saya lakukan dengan baik. Salah satu contohnya saat belajar membuat blog. Waktu itu, selama 30 hari kami diberi panduan serta turorial yang bisa diakses dengan mudah untuk pengembangan blog. Namun, kecenderungan untuk semangat di awal saja saya alami waktu itu. Sehingga, blog yang saya miliki sekarang setengah jadi. Lebih parahnya saya tidak tahu lagi bagaimana cara mengembangkan blog ini selanjutnya. Maka, dengan mengikuti grup ODOPfor99days setidaknya saya berusaha mengisi blog, walau tampilannya pas-pasan.
2. Melenturkan Target
Saat awal merintis blog, saya yang sebenarnya masih awam tentang dunia blog dan masih dasar dalam hal menulis, membuat target yang terlalu tinggi. Saat itu saya berkeinginan tulisan yang dituangkan dalam blog adalah artikel yang sarat makna dan bukan hanya curhatan belaka. Namun, melalui ODOPfor99days saya akhirnya melenturkan target tersebut. Karena demi memenuhi setoran apa pun yang ada dalam pikiran saya upayakan tertuang dalam tulisan
3. Melenturkan otot-otot menulis
Walau harapan untuk konsisten serta memiliki kebiasaan menulis yang baik tidak tercapai, setidaknya melalui latihan di ODOPfor99days, saya berlatih melenturkan otot-otot menulis. Kekakuan yang sering muncul dalam menuangkan kata, terlatih agar mengalir melalui ODOP ini. Walau kualitasnya masih banyak yang harus diperbaiki
4. Berkenalan dengan dunia blog
Awalnya blog ini dibuat hanya sekedar catatan keseharian dari Homeschooling yang kami jalani. Namun, setelah masuk grup ODOPfor99days, saya kemudian mengenal istilah blogger, serta mengenal banyak sisi dari kebermanfaatan blog, juga mengenal nama-nama blogger papan atas. Walau belum berani untuk terjun lebih jauh, karena terkait waktu yang dimiliki.
5. Menambah teman
Bergabung di grup ini tentu saja menambah friendlist baik di akun FB juga di WA. Mudah-mudahan bertambahnya teman merupakan sarana bertambah barokah baik ilmu juga usia. Aamiin
#ODOPfor99days
#day99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar