Kamis, 17 Maret 2016

Ayah Jail

Sumber Foto: Koleksi Pribadi
Beberapa waktu lalu banyak berseliweran di medsos, quote yang mengatakan bahwa anak yang banyak berinteraksi dengan ayahnya cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi. Saya jadi teringat suami saya yang bisa dikategorikan ayah yang dekat dengan anak-anaknya. Kedekatan anak-anak dengan ayahnya bahkan tidak jarang memunculkan kecemburuan pada saya...*eh..hee...

Ayah di rumah kami banyak sekali perannya. Mulai dari urusan genteng bocor hingga dapur kotor, mulai dari urusan benerin listrik hingga bersihin clodi. Beliau memang termasuk kategori  tidak memilah-milah mana pekerjaan istri dan mana pekerjaan suami. Termasuk urusan mengurus anak-anak sejak mereka bayi. Mengganti popok, memandikan, menidurkan bayi, hingga mencuci popok kotor biasa dikerjakannya. Cuma menyusui saja sepertinya yang tidak bisa dilakukan si ayah. Pun saat anak-anak beranjak besar. Memandikan, menyuapi, menemani mereka bermain merupakan bagian penting dari peran si ayah di rumah kami. Sehingga tentu saja, kedekatan beliau dengan anak-anak dengan sendirinya terjalin sangat erat.

Hal lain yang unik dan menjamin kedekatan si ayah dan anak-anak adalah sifat ayah yang jail. Sebelum menikah, konon katanya yang suka menjadi korban kejailannya adalah para keponakan. Hingga salah satu keponakannya menjuluki si ayah sebagai "mang terjail sedunia". Salah satu perilaku jailnya adalah saat membangunkan mereka. Tak pernah si ayah membangunkan mereka dengan "benar". Setiap akan membangunkan, dia sengaja mengikatkan dulu benda-benda ke baju keponakannya. Benda-benda itu biasanya sepatu, guling, bahkan keranjang cucian. Yang terjadi saat yang bersangkutan bangun, terjadi kehebohan karena barang-barang itu ikut tergusur oleh badannya.

"Jail"nya si ayah ternyata terus berlanjut hingga punya anak. Kini korban kejailannya adalah anak-anaknya sendiri. Yang paling sering menjadi korban tentu saja Bani, anak pertama kami. Tidak jarang Bani bangun tidur dengan perut atau pantat berlukiskan spidol hasil karya si Ayah Jail. Dan itu hanyalah salah satu contoh dari sekian banyaaak kejailan yang suka dilakukan si ayah. Salah satu contoh lainnya, jika anak-anak sedang di kamar mandi. Ayah dengan sengaja menyandarkan sapu, tongkat atau apapun ke pintu kamar mandi. Alhasil, terjadi kehebohan saat pintu kamar mandi dibuka oleh anak-anak. Masih banyak kisah kejailan si Ayah yang lain. Jika ditulis semuanya sepertinya bisa menjadi sebuah novel jenaka..haha...

Lantas bagaimana sikap anak-anak? Kejailan ayah merupakan salah satu penghangat hubungan kami di rumah. Anak-anak menyadari sifat jail sang ayah dan mereka sangat menyukainya. Karena jailnya ayah mengundang banyak tawa di rumah kami. Suasana santai dan penuh humor menjadi salah satu bagian dari karakter rumah kami. Mengimbangi karakter umminya yang serius dan cenderung kaku.

Namun, sifat jail ayah tidak kemudian membuat beliau kehilangan wibawanya di depan anak-anak. Beliau masih dapat menempatkan kapan harus berperan sebagai ayah yang tegas, kapan sebagai ayah yang lembut, dan kapan sebagai ayah yang jail. Yang pasti dengan sifat ini kedekatan anak-anak dengan ayahnya sungguh membuat iri sang Ibu...hee..

#ODOPfor99days
#day54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar