Rabu, 16 Maret 2016

Galau Saat HS

Sumber foto : https://nurulwidya.wordpress.com/2013/05/23/aku-bingung-kamu/
Memilih Homeschooling (HS) berarti harus siap galau. Homeschooling merupakan pilihan yang anti mainstream, tidak populer, dan akan menuai banyak tanya dari berbagai pihak. Baik yang betul-betul bertanya atau mempertanyakan. 

Kegalauan dalam HS dimulai sejak pertama kali kita memilih. Reaksi keluarga besar dan orang-orang terdekat adalah hal yang paling membuat kita galau. Jika reaksi negatif itu hadir dari mereka yang tidak terikat secara emosional, kita akan bisa menghadapinya dengan gagah. Namun, jika mereka yang memiliki kedekatan emosional dengan kita mulai mempertanyakan. Maka, diperlukan benteng yang kokoh untuk mempertahakan pilihan kita. Benteng itu kita bangun dengan menentukan bersama visi dan misi keluarga. Serta berpegangteguh pada kebenaran mutlak, yaitu al-Qur'an dan Hadits.

Selesai dengan itu akan muncul kegalauan lain. Dalam HS anak-anak cenderung diberi keleluasaan untuk menentukan sendiri kegiatan yang mereka sukai. Tidak jarang pilihannya jatuh hanya pada kegiatan main saja. Bahkan, waktunya bisa diisi bermain seharian. Awalnya, memang ada perasaan tidak nyaman melihat anak terus-terusan main. Apalagi saat kita mulai membandingkan mereka dengan teman-temannya yang sekolah yang mendapatkan nilai tinggi. Akan muncul banyak kegalauan melihat hal ini.

Kegalauan dapat diatasi dengan belajar untuk lebih banyak bersyukur. Fokuskan perhatian kita pada kelebihan mereka, bukan kekurangannya. Dampingi aktifitas bermain mereka dan bantu anak-anak memaknai setiap kegiatannya. Sehingga, kegiatan bermain yang terlihat menghabiskan waktu saja dapat memberikan banyak ilmu bagi mereka. Terakhir jangan pernah membandingkan anak kita dengan yang lain. Tapi bandingkanlah dia hari ini dengan dia hari kemarin. Jika masih galau bandingkan dia dengan seminggu yang lalu. Masih juga galau bandingkanlah dia dengan sebulan yang lalu atau bahkan setahun yang lalu. Temukan berbagai kelebihan mereka lalu syukuri.

Mendampingi anak menjalani aktifitas yang disukainya bukan perkara mudah. Kegalauan akan muncul kembali ketika kita melihat anak-anak seolah lebih memilih kegiatan non produktif versi kita. Dan cenderung menolak kegiatan produktif yang kita tawarkan. Diperlukan proses bargaining, pemahaman akan potensi-potensi anak kita, dan yang pasti stok kesabaran yang tinggi.

Itulah sekelumit kegalauan yang akan dialami oleh para HSer, maka jika anda memilih untuk HS, bersiapkan untuk Galau sepanjang waktu...hee..

#ODOPfor99days
#day52

Tidak ada komentar:

Posting Komentar