Salah satu kegiatan menstimulasi anak menulis yang kami lakukan di rumah adalah melalui belajar menulis surat. Kegiatan ini dilakukan saat anak sudah mulai bisa merangkai huruf dan menulis kata. Selain sebagai sarana stimulasi menulis, kegiatan ini juga mengajarkan anak tentang cara menulis dan mengirim surat serta mengenal tentang pos.
Kegiatan menulis surat baru-baru ini kami lakukan bersama Naura (5th). Kemampuan Naura membaca memang masih terbata-bata. Namun, dia sudah mengenal dan bisa menulis huruf walau masih ada beberapa huruf yang sering terbalik penulisannya. Naura juga sudah bisa merangkai huruf menjadi sebuah kata. Saat kami menawarkan kepada Naura untuk menulis surat, dia sangat antusias.
Pertama-tama kami menanyakan siapa temannya yang mau dikiriminya surat. Lantas dia memilih Farid, putranya Bubu Wiwik. Kami pun meminta alamat lengkap kepada Bubu untuk dituliskan di amplop surat nantinya. Selanjutnya dengan penuh kegembiraan, Naura mengambil kertas dan menuliskan sendiri isi surat sesuai kenginannya.
Selesai surat ditulis dan dimasukkan ke dalam amplop, kini waktunya mengirim. Kami memilih kantor pos yang ada di Gedung Sate, Bandung karena saat itu berbarengan dengan mengantar Bani latihan Pramuka di Taman Lansia. Kesempatan ini kami gunakan untuk mengenalkan Naura dengan kantor pos serta benda-benda pos. Para petugas pos yang ada di sana merasa heran melihat alamat yang tertera di amplop. Karena masih di dalam kota dan relatif dekat dari Gedung Sate. Apalagi kini eranya digital, dimana mengirim surat lewat pos sudah lama ditinggalkan orang-orang. Kami pun menjelaskan bahwa ini adalah upaya pembelajaran kami untuk anak-anak.
Kini, surat itu sudah sampai di tangan Farid. Bahkan sudah dibalasnya. Naura sangat senang, surat dari Farid penuh dengan gambar. Diperlihatkannya surat dari Farid pada semua orang rumah, termasuk uwa, bibi, nenek, dan sepupu-sepupunya. Katanya sih mau buat lagi balasannya. So...tunggu aja ya...hee...
#ODOPfor99days
#day30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar