ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
“Dua raka’at shalat sunat shubuh lebih
baik daripada dunia dan seluruh isinya” (HR
Muslim)
Apa dan Mengapa?
Hadits yang dikutip di atas menjelaskan tentang keutamaan shalat sunat qabliyah shubuh. Shalat sunat ini merupakan salah satu shalat sunat yang tidak ditinggalkan Rasulullah SAW walaupun dalam keadaan sakit dan safar. Shalat sunat ini merupakan shalat pertama yang dilakukan umat Islam dalam mengawali hari.
Dengan keutamaan yang disebutkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW menunjukkan kepada kita bahwa Islam mengajarkan kita untuk mengawali
aktifitas sejak dini hari. Semua aktifitas kita di sepanjang hari haruslah
dimulai dengan dzikrullah. Maka, janji Allah kebahagiaan serta kesuksesan akan
diraih. Sukses dalam hidup tentulah menjadi harapan semua orang. Pun harapan yang disematkan oleh semua orangtua terhadap anak-anaknya. Para orangtua akan rela bekerja keras melebihi kemampuannya demi mencapai cita-cita kesuksesan untuk anak-anaknya.
Hadits di atas memberikan hikmah kepada kita bahwa kunci kesuksesan terletak pada pelaksanaan shalat sunat shubuh yang dilakukan sebelum kita melaksanakan shalat shubuh. Artinya kita harus bangun lebih awal agar bisa melaksanakan shalat sunat tersebut. Hikmahnya penting bagi para orangtua mengajarkan kepada anak-anak kebiasaan bangun pagi,
bahkan shubuh. Karena kunci pertama kesuksesan anak kita adalah dimulai dengan
kebiasaan bangun shubuh.
Mengutip perkataan ayah bendri : “Jika anak
terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi
jarang. Perilaku menjadi jalang”
Kapan?
Kebiasaan bangun shubuh sebenarnya sudah
dimiliki sejak anak masih bayi. Si mungil yang fitrahnya masih murni ini seringkali membangunkan ayah bundanya sejak dini hari. Namun seiring pembiasaan yang salah dari orangtua
kebiasaan itu menjadi luntur saat anak terus tumbuh besar. Untuk itu pembiasaan
bangun shubuh harus dimulai semenjak dini.
Bagaimana?
Untuk memulai pembiasaan bangun shubuh bagi anak-anak, ada beberapa tips yang disampaikan ayah bendri (https://m.facebook.com/insania.zakiyah?ref=bookmarks) yaitu :
- Mulailah dengan malam yang berkualitas. Tutup aktifitas luar rumah sejak adzan maghrieb berkumandang. Jika tersedia fasilitas mesjid, akan sangat bagus anak-anak dibawa beraktifitas di mesjid setelah adzan maghrib.
- Setelah isya, hentikan aktifitas fisik berlebihan serta hindarkan pengaruh “layar”. Upayakan aktifitas yang menyenangkan. Membaca atau bercerita yang menumbuhkan kesan. Seperti, berbagi cerita tentang perasaan dan aktifitas harian. Akan lebih baik dilanjutkan dengan evaluasi jika ada yang tidak berkenan
- Tutuplah aktifitas malam dengan tilawah. Buat kesepakatan bangun jam berapa, dan anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini modal untuk membangunkannya di pagi hari.
- Saat waktu pagi datang, lakukan semua sesuai kesepakatan di malam hari. Jika anak menolak, ingatkan dia tentang kesepakatan semalam. Berikan konsekuensi tanpa anak merasa diancam dengan cara membatasi kesenangan yang biasa dia lakukan.
- Awali bangun pagi dengan bertanya tentang perasaan dan mimpi anak semalam. Ajak anak untuk berdo’a dan mensucikan diri. Karena saat bangun anak butuh masa transisi. Hindarkan pengaruh “layar”. Setelah anak bangun siapkan aktifitas untuk olah jiwa dan raganya. Biarkan fisik anak bergerak agar dia tak tergoda lagi selimut di pembaringan.
- Lakukan kerjasama antara ayah dan ibu dalam upaya membiasakan bangun pagi.
#ODOPfor99days #day9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar