Sabtu, 16 Januari 2016 kemarin saya posting di FB tentang buku kumpulan cerpen Ira yang baru saja selesai. Tak disangka respon teman-teman di FB sungguh di luar dugaan. Banyak yang penasaran dengan isi buku itu sehingga ingin membelinya, dan banyak pula yang merasa kagum serta bangga dengan prestasi Ira tersebut.
Buku kompilasi tersebut sebenarnya sangatlah sederhana. Berisi 20 tulisan pendek Ira yang ditulisnya dan ditiknya sendiri di komputer. Ceritanya beragam, dengan tema umum yang sering ditemui dalam cerita anak-anak. Penggunaan bahasa serta pengetikannya masih perlu banyak perbaikan. Penyusunannya menjadi sebuah buku adalah upaya kami dalam mengapresiasi kesungguha Ira dalam belajar menulis. Mengingat gaya penulisannya yang masih sangat sederhana, maka kami pun tidak membukukannya melalui penerbit. Tapi dilakukan secara mandiri dengan mesin fotokopi dan printer. Jumlahnya pun tidak banyak, hanya beberapa buah. Rencana Ira akan dibagikan untuk orang-orang terdekatnya yang selama ini mensupport Ira.
Meskipun sederhana, buku tersebut menggambarkan sebuah upaya yang konsisten serta kerja keras dari seorang anak berusia 8 tahun. Apalagi ada di antara tulisan itu yang dibuat Ira saat usianya baru 5,5 tahun. Ide yang terus mengalir dalam benaknya serta kesungguhannya dalam menuangkan ide adalah hal yang paling membanggakan bagi kami. Meskipun wujud akhirnya belum dikatakan sebuah tulisan yang layak terbit.
Dari pengamatan kami,minat Ira dalam menulis diawali saat dia mulai bisa membaca sendiri. Saat itu Ira yang juga sering melihat kami berkutat dengan huruf-huruf di komputer, suka meniru mengetik kembali apa yang sudah dibacanya. Awalnya dia mengetik ulang cerita yang ada di bukunya. Selanjutnya Ira mulai suka mengetik apa yang ada dalam pikirannya. Tulisan-tulisan Ira awalnya tidak lebih dari satu paragraf dan terdiri hanya dari beberapa kata saja. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, kemampuannya menuangkan ide semakin mengalir. Melihat minat Ira dalam menulis, Ira pun pernah mengikuti kelas menulis yang diprakarsai teh Maya Pujiati. Dia mendapatkan banyak masukan juga motivasi dari guru yang sudah seperti uwaknya sendiri. Namun, sayang kelas ini tidak berlanjut karena kendala teknis.
Karena buku Ira yang pertama ini hanya dibuat sedikit. Maka, bagi yang penasaran ingin membacanya bisa mengunduhnya di sini.
Melihat karya ini, kemudian banyak yang bertanya kepada kami tentang apa dan bagaimana stimulasi yang kami berikan. Insya Allah akan kami paparkan mengenai stimulasi membaca dan menulis yang kami berikan kepada anak-anak kami dalam tulisan berikutnya.
#ODOPfor99days #day11
Buku kompilasi tersebut sebenarnya sangatlah sederhana. Berisi 20 tulisan pendek Ira yang ditulisnya dan ditiknya sendiri di komputer. Ceritanya beragam, dengan tema umum yang sering ditemui dalam cerita anak-anak. Penggunaan bahasa serta pengetikannya masih perlu banyak perbaikan. Penyusunannya menjadi sebuah buku adalah upaya kami dalam mengapresiasi kesungguha Ira dalam belajar menulis. Mengingat gaya penulisannya yang masih sangat sederhana, maka kami pun tidak membukukannya melalui penerbit. Tapi dilakukan secara mandiri dengan mesin fotokopi dan printer. Jumlahnya pun tidak banyak, hanya beberapa buah. Rencana Ira akan dibagikan untuk orang-orang terdekatnya yang selama ini mensupport Ira.
Meskipun sederhana, buku tersebut menggambarkan sebuah upaya yang konsisten serta kerja keras dari seorang anak berusia 8 tahun. Apalagi ada di antara tulisan itu yang dibuat Ira saat usianya baru 5,5 tahun. Ide yang terus mengalir dalam benaknya serta kesungguhannya dalam menuangkan ide adalah hal yang paling membanggakan bagi kami. Meskipun wujud akhirnya belum dikatakan sebuah tulisan yang layak terbit.
Dari pengamatan kami,minat Ira dalam menulis diawali saat dia mulai bisa membaca sendiri. Saat itu Ira yang juga sering melihat kami berkutat dengan huruf-huruf di komputer, suka meniru mengetik kembali apa yang sudah dibacanya. Awalnya dia mengetik ulang cerita yang ada di bukunya. Selanjutnya Ira mulai suka mengetik apa yang ada dalam pikirannya. Tulisan-tulisan Ira awalnya tidak lebih dari satu paragraf dan terdiri hanya dari beberapa kata saja. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, kemampuannya menuangkan ide semakin mengalir. Melihat minat Ira dalam menulis, Ira pun pernah mengikuti kelas menulis yang diprakarsai teh Maya Pujiati. Dia mendapatkan banyak masukan juga motivasi dari guru yang sudah seperti uwaknya sendiri. Namun, sayang kelas ini tidak berlanjut karena kendala teknis.
Karena buku Ira yang pertama ini hanya dibuat sedikit. Maka, bagi yang penasaran ingin membacanya bisa mengunduhnya di sini.
Melihat karya ini, kemudian banyak yang bertanya kepada kami tentang apa dan bagaimana stimulasi yang kami berikan. Insya Allah akan kami paparkan mengenai stimulasi membaca dan menulis yang kami berikan kepada anak-anak kami dalam tulisan berikutnya.
#ODOPfor99days #day11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar